Artinya: "Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku." (QS. Thaha: 27)
Penjelasan:
Doa di atas balk sekali dibaca ketika menghadapi kezhaliman seseorang, kelompok, dan penguasa. Juga dibaca agar mendapatkan kelancaran, kemudahan dalam berdakwah. Doa ini pula yang sering dibaca oleh para mubaligh.
Al-Quran mengisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Musa a.s. ketika mendapat perintah dari Allah Swt. agar menyampaikan risalah kepada Fir'aun. Dan akhirnya Allah Swt. mengabulkan permintaan Nabi Musa a.s., bisa dilihat dalam Al-Quran Surah Al-kahfi dari ayat 24-36.
Bacaan Doa Niat Shalat Jum’at
“Ushallii fardhal jumu’ati rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an (imaaman / ma’muuman) lillahi ta’aalaa”
Arti Doa Niat Shalat Jum’at
“Aku berniat shalat fardhu jum’at 2 rakaat menghadap kiblat menjadi (imam / makmum) karena Allah ta’ala.”
Tips Salat Khusyuk
Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa khusyuk dalam salat mengandung makna batin yang meliputi enam unsur, yaitu:
- Kehadiran hati atau konsentrasi
- Memahami bacaan salat
- Mengagungkan Allah
- Haibah (perasaan takut kepada Allah)
- Raja’ (pengharapan kepada Allah)
- Haya’ (perasaan malu kepada Allah)
- Hendaklah kita menganggap berdiri di hadapan Allah yang Mahakuasa, Yang Maha Mengetahui segala rahasia
- Hendaklah memahami zikir-zikir yang dibaca, yakni memperhatikan maknanya, kandungannya, serta maksudnya.
- Hendaklah memanjangkan rukuk dan sujud (tuma’ninah)
- Tidak mempermainkan anggota tubuh, seperti menggerakkan tangan, menggaruk kepala, dan berpaling-paling.
- Hendaklah tetap memandang ke tempat sujud, walaupun bermata buta atau bersalat di sisi Kabbah.
- Hendaklah menjauhkan diri dari segala yang mengganggu hati, seperti menahan buang air besar atau kecil.
- Memahami fungsi, tujuan, dan tata cara pelaksanaan salat, dengan mengacu pada petunjuk Al Qur’an dan sunnah Rasul.
- Melaksanakan wudu dengan pelaksanaan dan penghayatan yang baik dan benar
- Menyambut bacaan azan dan iqamah dengan penuh penghayatan
- Memilikih tempat salat (masjid / musala) yang kondusif, yaitu suci, bersih, nyaman, tenang, dan menyenangkan.
- Menjauhkan berbagai hal yang bisa mengganggu konsentrasi pelaksanaan salat. Misal: mematikan handphone.
- Memiliki niat yang ikhlas disertai kedekatan dan ketaatan kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar