Senin, 13 Agustus 2012

Marhaban Yaa Ramadhan


 





"Marhaban Ya Ramadhan"


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Marhaban Ya Ramadhan - Selamat Datang Bulan Ramadhan

Do'a Malaikat Jibril adalah sbb:

"Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad,
apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:

- Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
- Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami istri;
- Tidak berma'afan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.

Maka Rasulullahpun mengatakan amiin sebanyak 3 kali.
Dapat kita bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat dan yang meng-amiinkan adalah Rasullullah
dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jum'at. 

Tanpa Disadari

11 bulan
banyak kata sudah diucapkan dan dilontarkan
tak semua menyejukkan,

11 bulan
banyak perilaku yang sudah dibuat dan diciptakan
tak semua menyenangkan,

11 bulan
banyak keluhan, kebencian, kebohongan
menjadi bagian dari diri,

saatnya istirahat dalam "perjalanan dunia"
saatnya membersihkan jiwa yang berjelaga,
saatnya menikmati indahnya kemurahanNya
saatnya memahami makna pensucian diri

Selamat menunaikan Ibadah Puasa
bersama kita leburkan kekhilafan,

Semoga dengan puasa mempertemukan kita
dengan Keagungan Lailatul Qadar
dan kita semua menjadi pilihanNya
untuk dikabulkan do'a - do'a
dan kembali menjadi fitrah

Amin.





Cecep Abdurohman & Keluarga

Minggu, 12 Agustus 2012

Manfaat shalat Dhuha beserta Doanya

spidey-sholat.jpg
Spiderman aja inget Shalat


Shalat Bisa dimana saja selama ada Niat
Shalat Bisa dimana saja selama ada Niat



Kewajiban Shalat
Energi Super Dahsyat Shalat Dhuha

Allah SWT, tidak pernah pilih kasih. Di mana pun dan kapan pun, Dia selalu memperhatikan dan mengasihi hamba-Nya. Itulah mengapa ibadah harus dijadikan menu kehidupan sehari-hari oleh umat Islam. Makan nasi tanpa lauk-pauk pastilah terasa hambar. Begitu pun dengan kehidupan. Ketika ibadah kita laksanakan dengan konsisten, innallaha ma`ana, sungguh Allah beserta kita. 

Dengan demikian, kita tidak menjadi manusia yang lemah, menyerah pada keadaan, dan malas melakukan pekerjaan. Sebab, seluruh gerak jasad akan dinilai dan mendapat perhatian-Nya. Kita memiliki slogan transformatif: hayatuna kulluha `ibadah (hidup adalah lahan beribadah kepada-Nya).

Dengan ibadah, kecerdasan emosional terasah, produktivitas dan profesionalitas kerja pun dijunjung tinggi. Dan, satu lagi, semua aktivitas pekerjaan ditujukan untuk mendapat ridha-Nya. Untuk itulah, mengapa kita dianjurkan menunaikan shalat Dhuha. Dengan melaksanakan ibadah ini, keuntungan yang diperoleh salah satunva adalah kita mampu menghadapi tantangan dunia kerja dan kenyataan hidup secara dewasa, bijak, tenang, dan tenteram.

Bagi seorang mahasiswa, shalat Dhuha memotivasi dia untuk menjadikan universitas sebagai lahan menuai prestasi. Hubungan dengan orangtua, guru, dosen, dan tetangga juga akan harmonis. Bagi seorang ibu dan ayah, berkeluarga akan menjadi ladang menanam bibit peradaban Islam.

Adapun bagi pengusaha dan karyawan, shalat Dhuha akan menenteramkan keresahan jiwa. Bahkan, yang paling utama, perasaan kita akan terjaga dari keputusasaan karena Tuhan selalu melindungi. Hidup kita pun akan senantiasa dihiasi dengan sikap optimistis dan percaya diri.

Dalam bahasa lain, shalat Dhuha dapat memompa semangat hidup karena ada energi luar biasa di dalamnya. Energi tersebut dapat membuat kita lebih percaya diri, optimistis, kuat, kukuh, teguh, dan berani mengambil keputusan demi kesuksesan. Masih tidak percaya? 


Berarti Anda membutuhkan informasi seputar keabsahan dahsyatnya shalat Dhuha, sehingga Anda mampu memahami dan menyelami secara riil ibadah ini. Kemudian, efek positif shalat Dhuha lainnya adalah hidup akan terasa nyata. Salah satu efek positifnya adalah pintu rezeki terbuka lebar sehingga Anda dapat mengoptimalkan perbaikan kondisi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Ingat, dalam shalat Dhuha terkandung rahasia yang akan terkuak ketika kita mulai mempraktikkannya. Mengapa Rasulullah Saw. gemar melaksanakan shalat Dhuha? Apa saja manfaatnya? Benarkah dengan rutin melaksanakan shalat Dhuha dapat membuka pintu rezeki?

Bagi saya, maksud dibukakan pintu rezeki itu bukan hanya diberi kekayaan dan kesuksesan material. Namun, lebih pada tertanamnya kemampuan untuk mengelola diri agar mendapatkan kecerdasan emosional-spiritual. Ary Ginanjar Agustian menyebutnya dengan istilah Emotional Spiritual Quotient (ESQ).

Shalat Dhuha dapat melatih sisi emosional dan spiritual kita. Dengan kekuatan emosional dan spiritual, tantangan hidup, dunia kerja, atau segala usaha bisnis mampu dikelola dengan baik. Sehingga secara tidak disadari pintu rezeki terbuka lebar. 

Rezeki, dalam sebuah kitab klasik, didefinisikan sebagai kullu ma yuntafa u bihi (segala sesuatu yang memiliki nilai manfaat). Mengacu pada definisi ini, tidak salah kalau saya mengategorikan kecerdasan emosional dan spiritual sebagai rezeki yang tiada terkira dari-Nya.

Secara praktis, dua kecerdasan itu dapat diraih dengan rutin menunain ibadah shalat Dhuha. Untuk memperoleh efek dahsyat shalat Dhuha, mulailah latih perasaan kita, cobalah bertanya kepada diri sendiri. Apa saja kesalahan yang pernah kita lakukan kepada orang di sekitar kita? Bagaimana caranya memberikan maaf kepada orang yang pernah menyakiti? Dan yang terpenting, dosa apa yang telah kita perbuat schingga hari-hari terasa tidak nyaman untuk dijalani?

Setelah itu, renungi dan tuliskan dalam secarik kertas daftar kesalahan kita. Cobalah mohon ampunan kepada-Nya. Ambil air, mulailah berwudhu dan dirikanlah shalat Dhuha. Keesokan harinya, mulailah lagi membiasakan diri melaksanakan ibadah sunnah ini. Insya Allah, hati kita akan kembali bening sebening tetesan embun pagi, secerah sinar mentari, dan segemerlap kilauan mutiara di dasar laut.

Selain itu, dengan shalat Dhuha, hidup kita juga akan sukses dan berprestasi. Pada akhirnya, kita akan dengan mudah menggapai segala keinginan, harapan, dan cita-cita dalam hidup. Atau, minimal kita bisa melakukan segala sesuatu dengan tenang, dan tidak gampang marah.Misalnya, bagi pengendara motor, dia tidak mengebut di jalanan ketika ada yang mencoba menyalip. Jika gemar melaksanakan shalat Dhuha, hati kita ini akan penuh dengan ketenangan dan ketenteraman. Masihkah Anda meragukan energi shalat Dhuha?

Keutamaan Shalat Dhuha
Keutamaan shalat dhuha, orang yang melakukan dua rakaat tercatat sebagai orang yang tidak lalai, orang yang melakukan empat rakaat sebagai ahli ibadah dan gemar melakukan hal-hal kebaikan, orang yang melakukan enam rakaat akan terjaga dari perbuatan dosa sepanjang hari itu, orang yang melakukan delapan rakaat tercatat sebagai orang-orang taat dan sukses, orang yang melakukan dua belas rakaat akan dibuatkan rumah indah didalam surga.

Nabi Muhammad saw bersabda,”Di dalam surga terdapat pintu yang bernama bab al dhuha (pintu dhuha) dan pada hari kiamat nanti ada  yang memanggil,’dimana orang yang senantiasa mengerjakan shalat dhuha?’inilah pintu kamu, masuklah dengan kasih sayang (rahmat) Allah”.

Doa Shalat Dhuha
اَللّهُمَّ اِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَائُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَاءِ فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِى مَااَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allaahumma innadh dhuhaa’a dhuhaa’uka, wal bahaa’a bahaa’uka wal-jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrata qudratuka wal-’ishmata ishmatuk. Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assaran fayassirhu, wa in kaana haraaman fathahhirhu, wa in kaana ba’iidan faqarribu, bi haqqi dhuhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatuka wa qudratika, wa aatinii maa aataita ‘ibadakash-shaalihiin
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya waktu dluhaa adalah waktu dluhaa-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, kebagusan adalah kebagusan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, apabila rizqi kami di atas langit, turunkanlah, bila dalam bumi, keluarkanlah, bila sukar, mudahkanlah, bila haram, sucikanlah, bila jauh, dekatkanlah, dengan hak waktu dluhaa, keagungan, kebagusan, kekuatan dan kekuasaan-Mu. Berilah kepada kami apa-apa yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih-shalih.”



اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
Alloohumma innii as alukal hudaa wattuqoo wal ‘afaafa wal ghinaa
”Ya Allah ! Sesungguhnya aku memohon petunjuk, ketaqwaan, kesehatan dan kekayaan.”

Doa Qunut

أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ, وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ, وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ, وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ, وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ, فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضٰى عَلَيْكَ, وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ,وَلاَيَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ, تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ, فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَاقَضَيْتَ, أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ, وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدِنِ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Alloohummahdiniy fiiman hadaita
wa ‘aafiniy fiiman ‘aafaita
wa tawallaniy fiiman tawallaita
wa baarikliy fiima a’thoita
waqiniy syarro maa qodhoita
fa innaka taqdhii walaa yuqdhoo ‘alaika
wa innahuu laa yadzillu man waalaita
wa laa ya ‘izzu man ‘aadaita
tabaarokta robbanaa wata’aalaita
falakal hamdu ‘alaa maa qodhoita
astaghfiruka wa atuubu ilaika
washollalloohu ‘alaa sayyidinaa muhammadininnabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihii washohbihii wa sallama
“Ya Allah tunjukkan aku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. “
” Berikan kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. “
” Dan peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau peliharakan. “
” Berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan. “
” Dan selamatkan aku dari bahaya yang telah Engkau tentukan. “
” Maka sesungguhnya, Engkaulah yang menghukum dan bukannya yang kena hukum. “
” Dan sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. “
” Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. “
” Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi “
” Maka bagi Engkaulah segala pujian di atas apa yang Engkau hukumkan. “
” Aku memohon ampun dari-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. “
” Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya.“

Memperbanyak Istighfar = membuka pintu rejeki

إِذَا صَلَّيْتُمُ الصُّبْحَ فَأَكْثِرُوْ مِنَ اْلإِسْتِغْفَارِ فَقُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ عَلِمْناَ شَيْأً نَسْتَغْفِرُ اللهَ بِهِ، فَقَالَ قُوْلُوْا
اَللّٰهُمَّ إِناّ َنَسْتَغْفِرُكَ وَنَتُوْبُ اِلَيْكَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ عَلِمْناَهُ اَوْ لَمْ نَعْلَمْ فِى لَيْلٍ اَوْ نَهَارٍ
فَمَنْ وَاظَبَ عَلَيْهِ فَتَحَ اللهُ بَاباً مِنَ الرِّزْقِ وَغَلَقَ عَنْهُ بَاباً مِنْ اَبْوَابِ الْفَقْرِ
كذا في رياض الصالحين
Rasulullah bersabda:
Ketika kalian telah menjalankan shalat subuh maka perbanyaklah memohon ampunan. Maka kami (para sahabat) bertanya : Wahai Rasulullah ajarkankan kepada kami sesuatu untuk kami memohon ampunan kepada Allah. Rasusullah bersanda , Ucapkanlah :
اَللّٰهُمَّ إِناّ َنَسْتَغْفِرُكَ وَنَتُوْبُ اِلَيْكَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ عَلِمْناَهُ اَوْ لَمْ نَعْلَمْ فِى لَيْلٍ اَوْ نَهَارٍ
Alloohumma innaa nastaghfiruka wa natuubu ilaika min kulli dzanbin ‘alimnaahu au lam na’lam fii lailin au nahaarin
Ya Allah sesungguhnya kami memohon ampunan kepada-Mu dan kami bertaubat kepada-Mu dari segala dosa yang kami ketahui atau tidak kami ketahui diwaktu malam dan siang
Barang siapa yang konsisten (terus-menerus) membacanya, maka Allah akan membukakan pintu rizqi untuknya dan Allah akan mengunci salah satu pintu kefakiran darinya.

Jumat, 10 Agustus 2012

Doa nabi Musa lapangkan dada dan mudahkan urusanku



Artinya: "Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku." (QS. Thaha: 27)

Penjelasan:
Doa di atas balk sekali dibaca ketika menghadapi kezhaliman seseorang, kelompok, dan penguasa. Juga dibaca agar mendapatkan kelancaran, kemudahan dalam berdakwah. Doa ini pula yang sering dibaca oleh para mubaligh.
Al-Quran mengisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Musa a.s. ketika mendapat perintah dari Allah Swt. agar menyampaikan risalah kepada Fir'aun. Dan akhirnya Allah Swt. mengabulkan permintaan Nabi Musa a.s., bisa dilihat dalam Al-Quran Surah Al-kahfi dari ayat 24-36.
Bacaan Doa Niat Shalat Jum’at
“Ushallii fardhal jumu’ati rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an (imaaman / ma’muuman) lillahi ta’aalaa”
Arti Doa Niat Shalat Jum’at
“Aku berniat shalat fardhu jum’at 2 rakaat menghadap kiblat menjadi (imam / makmum) karena Allah ta’ala.”
Cecep Abdurohman Is my name

Tips Salat Khusyuk

gambar orang sholat, image picture gambar foto orang sholat sembahyang, masbadar.com

image picture gambar foto orang sholat sembahyang, masbadar.com
Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa khusyuk dalam salat mengandung makna batin yang meliputi enam unsur, yaitu:
  1. Kehadiran hati atau konsentrasi
  2. Memahami bacaan salat
  3. Mengagungkan Allah
  4. Haibah (perasaan takut kepada Allah)
  5. Raja’ (pengharapan kepada Allah)
  6. Haya’ (perasaan malu kepada Allah)
Prof. Tengku Hasbi As Shiddieqy mengajukan 7 saran sebagai kiat kusyuk dalam shalat:
  1. Hendaklah kita menganggap berdiri di hadapan Allah yang Mahakuasa, Yang Maha Mengetahui segala rahasia
  2. Hendaklah memahami zikir-zikir yang dibaca, yakni memperhatikan maknanya, kandungannya, serta maksudnya.
  3. Hendaklah memanjangkan rukuk dan sujud (tuma’ninah)
  4. Tidak mempermainkan anggota tubuh, seperti menggerakkan tangan, menggaruk kepala, dan berpaling-paling.
  5. Hendaklah tetap memandang ke tempat sujud, walaupun bermata buta atau bersalat di sisi Kabbah.
  6. Hendaklah menjauhkan diri dari segala yang mengganggu hati, seperti menahan buang air besar atau kecil.
Untuk bisa khusyuk dalam salat diperlukan juga langkah persiapan dan kesiapan sebagai pra-kondisi sebelum salat atau di luar shalat. Pra-kondisi di sini yang dimaksud antara lain:
  • Memahami fungsi, tujuan, dan tata cara pelaksanaan salat, dengan mengacu pada petunjuk Al Qur’an dan sunnah Rasul.
  • Melaksanakan wudu dengan pelaksanaan dan penghayatan yang baik dan benar
  • Menyambut bacaan azan dan iqamah dengan penuh penghayatan
  • Memilikih tempat salat (masjid / musala) yang kondusif, yaitu suci, bersih, nyaman, tenang, dan menyenangkan.
  • Menjauhkan berbagai hal yang bisa mengganggu konsentrasi pelaksanaan salat. Misal: mematikan handphone.
  • Memiliki niat yang ikhlas disertai kedekatan dan ketaatan kepada Allah.